BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FUNGSIONAL
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
1. Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu saa lain yang membentuk satu kesatuan dala usaha mencapai suatu tujuan (Budi Sutedjo, 2002).
2. Informasi
Informasi yaitu data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat mendatang (Gordon B. Davis, 1995).
3. Manajemen
Secara luas orang sudah banyak mengenal tentang istilah manajemen, hakikat manajemen secara relative, yaitu bagaimana sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses.
4. Pendidikan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tat laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).
Dengan demikian SIM pendidikan erupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengamilan keputusan bidang pendidikan.
B. Sistem Informasi Manajemen Fungsional
Dalam pembahasan ini akan diuraikan peran sistem informasi dari fungsi-fungsi manajemen pendidikan yang mencakup sistem informai manajemen keuangan, sistem informasi manejemen sumber daya manusia, sistem informasi manajemen operasi, dan sistem informasi manajemen pemasaran. Mengingat pendidikan termasuk jasa (service) maka pembahasan lebih berorientasi kemanajemen jasa. Oleh karena itu, pembahasan fungsional manajemen yang diuraikan akan menekankan bagaimana sebuah jasa pendidikan dapat disajikan, disampaikan, dan digunakan oleh pemakainya (pelanggan/konsumen).
Keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi lembaga pendidikan akan didasarkan atas sistem informasi fungsional manajemen pendidikan. Pembahasan dalam bagian ini didasarkan atas pokok pemikiran dari Rymond (2001:322). Bahwa setiap organisasi/lembaga termasuk lembaga pendiidkan untuk mempertahankan eksistensinya harus berpegang pada keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang, keputusan yang dianggap layak untuk dilaksanakan adalah keputusan yang didasarkan atas sistem informasi yang akurat.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa integrasi dari setiap fungsional manajemen pendidikan akan menghasilkan sistem informsai manajemen pendidikan yang akurat sebagai subsistem pendukung keputusan bidang pendidikan.
1. Sistem Informasi Manajemen keuangan dalam pendidikan.
Aplikasi sistem informasi manajemen keuangan digunakan untuk membantu proses pengolahan data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sistem pencatat yang disebut akuntansi. Akutansi menyajikan laporan keuangan yang dibutuhkan oleh manajer keuangan dalam bentuk neraca, laporan rugi laba, serta laporan perubahan modal. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen keuangan kerap disebut dengan sistem informasi akuntansi (SIA). Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, ringkasan peristiwa dan kejadian yang bersifat keuangan yang menyajikan seluruh laporan keuangan sebuah organisasi termasuk lembaga pendidikan dan berperan untuk mengetahui gambaran posisi keuangan atau pembiayaan pada organisasi pendidikan tersebut.
2. Sistem Informasi Manajemen Operasi dalam Pendidikan
Menurut lovelock (2003:31) pendidikan (education) merupakan jenis jasa yang menciptakan oleh penyedia jasa untuk disampaikan secara langsung pada pola pikir seseorang. Oleh karena itu, operasi jasa pendidikan lebih menekankan pada bagaimana meyajikan jasa pendidikan agar dapat diterima dengan mudah oleh konsumen atau pengguna jasa pendidikan (sisiwa/mahasiswa).
3. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan
Sistem informasi pemasaran bermanfaat untuk mengatur arus informasi pemasaran jasampendidikan karena tingkat persaingan jasa pendidikan saat ini sangat ketat seperti halnya persaingan didunia bisnis. Terjadinya persaingan yang sangat ketat antar jasa pendidikan merupakan dampak dari banyaknnya jasa pendidikan yang ditawarkan oleh penyedia jasa.
4. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan
Sangat tergantung kepada kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program tersebut. Kemampuan lembaga pendidikan dalam memperoleh, menyimpan, memelihara, dan menggunakan informasi sumber daya manusia. Lembaga pendidikan tersebut mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas serta mendukung program sumber daya manusia.
Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan juga akan memenuhi kebutuhan informasi tentang berakhirnya masa kerja (pensiun) seorang pendidikan dan tenaga kependidikan. Jika keadaan ini didukung dengan data yang akurat, selama melaksanakan tugasnya seorang pendidik akan benar-benar mempersiapkan masa pensiun dengan kesiapan mental. Karena jika seseorang berhenti dari aktivitas rutin, ia akan mengalami apa yang disebut dengan post power syndrome yang mengakibatkan ia mudah stress, bahkan mentalnya terguncang. Oleh karena itu, SIM pendidikan diharapkan dapat memberikan informasi kepada setiap pendidikan dan tenaga kependidikan (pejabat fungsional maupun struktural) untuk menyediakan data kepegawaian bidang pendidikan secara tepat dan akurat.
Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.
Area fungsional dalam perusahaan
Area Fungsional | Tugas |
Penjualan dan pemasaran | Menangani penjualan dan pemasaran produk/jasa yang dihasilkan perusahaan |
Manufaktur (produksi) | Mengahasilkan produk |
Keuangan | Mengelola aset-aset keuangan perusahaan |
Akuntansi | Memelihara rekaman-rekaman transaksi keuangan dalam perusahaan. |
Beberapa sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut:
1. sistem informasi akuntansi
2. sistem informasi keuangan
3. sistem informasi manufaktur
4. sistem informasi pemasaran
5. sistem informasi SDM
Perlu diketahui bahwa sistem-sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri secara fisik. Sistem-sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan, sistem-sistem informasi fungsional ini berkedudukan sebagai subsistem-subsistem.
Berbagai sistem informasi menurut area fungsional
Sistem Informasi | Keterangan |
Sistem informasi akuntansi | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian akuntansi) |
Sistem informasi keuangan | Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian keuangan) |
Sistem informasi manufaktur | Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalammenyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. |
Sistem informasi pemasaran | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran |
Sistem informasi SDM | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. |
1. Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang paling kuat dan paling banyak digunakan dalam bisnis. Bodnar dan Hopwood (1993) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi. Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997) mendefinisikan sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Beberapa subsistem yang terdapat pada sistem informasi akuntansi:
a. Pemrosesan pesaan penjualan atau pengplahan penjualan (sales order proscessing) adalah subsistem yang menangani pemprosesan pesanan dari pelanggan.
b. Pemrosesan sediaan (inventori processing) adalah subsistem yang menangani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemsanan kembali.
c. Buku besar (general ledger) adalah subsistem yang mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi yang lain dan menghasilkan pernyataan-pernyataan dan laporan bisnis yang bersifat periodic.
d. Piutang dagang (accounts receivable) adalah subsistem yang mencatat pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan serta laporan manajemen kredit.
e. Hutang dagang (accounts payable) adalah subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran hutang kepada pemasok, dan menghasilkan laporan manajemen kas.
f. Pembayaran gaji (payroll) adalah subsistem yang menangani penggajian, termasuk jan kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian.
2. Sistem informasi keuangan
Sistem informasi keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam pengambila keputuan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.
Model sistem informasi keuangan:
a. Subsistem intelijen keuangan berfungsi untuk mengidentifikasi sumber-sumber keuangan eksternal (para pemegang saham dan msayarakat keuangan) yang dapat menyutikkan tambahan dana bagi perusahaan.
b. Subsistem audit internal berfungsi sebagai subsistem yang menangani hasil-hasil audit secara internal.
c. Subsistem pemprosesan transaksi berupa sistem informasi akuntansi yang menghasilkan data-data keuangan.
d. Subsistem peramalan dan perencanaan keuangan merupakan subsistem yang berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan saat ini dan terproyeksi dalam bisnis.
e. Subsistem manajemen dana berguna untuk membantu pengelolaan asset seperti kas dan saham dengan manfaat yang tinggi tetapi dengan resiko yang kecil.
f. Subsistem pengendalian keuangan merupakan subsistem yang terkait dengan penganggaran.
3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi batrang atau jasa.
4. Sistem Informasi Pemasaran.
Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran, yang mencakup:
a. Produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan
b. Tempat yang menjadi sasaran pemasaran
c. Promosi yang perlu dilakukan
d. Harga produk
5. Sistem Informasi SDM
Sistem informasi SDM biasa disebut HRIS. Selain HRIS, sering juga dipakai istilah HRMIS (human resource management information system) dan HRMS (human resource management).
Model sistem informasi SDM sebagai berikut:
a. Subsitem penggajian merupakan subsistem yang berkaitan dengan pembayaran gaji, upah, dan tunjangan.
b. Subsistem riset SDM menangani peneliian mengenai suksesi, analisis dan evaluasi jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan oleh pewgawai.
c. Subsistem intelegen SDM adalah subsistem yang menggunakan informasi eksternal yang berhuungan dengan mitra kerja yang mencakup pemerintah, pemasok, serikat buruh, masyarakat umum, lembaga keuangan, dan bahkan pesaing.
d. Subsistem perencanaan SDM menangani identifikasi SDM dalam perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan sasaran jangka panjang perusahaan.
e. Subsistem perekrutan menagani aktifitas yang berhubungan dengan penyeleksian calon pegawai.
f. Subsistem manajemen tenaga kerja merupakan subsistem yang antara lain berhubungan dengan pengembangan DM dalam hal keterampilan dan pengetahuan, melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan.
g. Subsistem pelaporan lingkungan adalah subsistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan yang dialamatkan untuk lingkungan peruahaan, terutama ditujukan kepada pemerintah dan serikat buruh.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem informasi manajemen atau management information system adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengeambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Rochaety, Eti, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2003.
Kenneth C. Laudon, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Salemba Empat, 2008