BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu kunci sukses dalam berkarier adalah
perencanaan yang matang. Perencanaan tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus
dilakukan berulang-ulang. Seperti halnya pemeriksaan kesehatan, karier pun
butuh dicek secara berkala. Apalagi jika pekerjaan yang dijalani tidak sesuai
ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakat dan minat. Segera berpikir untuk
menata ulang karier. Tidak ada kata terlambat untuk melakukannya. Perencanaan
karier bukanlah suatu proses yang sulit ataupun menjadi beban. Bahkan
sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai proses yang memberikan makna kepada
perjalanan karier anda. Proses ini akan membantu anda mencapai tujuan karier.
Salah satu dorongan orang bekerja pada suatu organisasi,
termasuk perusahaan adalah karena disanalah kesempatan untuk maju. Sudah
menjadi sifat dasar dari manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih
maju dari posisi yang di punyai saat ini, karena itulah mereka menginginkan
suatu kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program
pengembangan dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti
program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana
diikuti perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untuk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
B. Masalah
-
Apa pengertian perencanaan karier?
-
Apa manfaat perencanaan karier?
C. Tujuan Masalah
-
Untuk mengetahui pengertian perencanaan karier
-
Untuk mengetahui manfaat perencanaan karier.
BAB
II
PEMBAHASAN
PERENCANAAN
KARIER
A. Pengertian Perencanaan Karier
Perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.[1]
Perencanaan adalah kegiatan yang akan
dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan.[2]
Perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.[3]
Senada dengan itu Perencanaan juga merupakan
tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya. Dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah proses
pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran yang akan dilaksanakan
dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karier
(career) merupakan istilah teknis dalam administrasi personalia. Kareir adalah semua pekerjaan atau
jabatan yang dimiliki atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.[4]
Karier
(career) rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati
seseorang sepanjang hidup.[5]
Karier adalah urutan-urutan posisi
yang diduduki selama masa hidupnya dalam bekerja.[6]
Karier adalah urutan aktivitas yang
berkaiatan dengan pekerjaan dan peilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang
selama rentang hidup orang tersebut.[7]
Karier adalah keseluruhan pekerjaan
yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh seseorang selama dia berkarya.[8]
Karier dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kerja yang terpisah tetapi
berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketenteraman, dan arti dalam hidup
seseorang.[9]
Handoko (2000), mengemukakan bahwa karier telah digunakan untuk menunjukkan
orang-orang pada masing-masing peranan atau status mereka. Menurut Singodimedjo
(2000), karier merupakan urutan dari kegiatan, perilaku yang berkaitan dengan
kerja, sikap, dan aspirasi yang berhubungan selama hidup seseorang. Menurut
Hall (dalam Gibson 1987), adalah persepsi orang mengenai sikap dan perilaku
yang berhubungan dengan pengalaman dan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan
sepanjang hidup orang tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karier
adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap, motivasi, dan perilaku yang
berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan
seseorang dilingkungan kerja tersebut.
Perencanaan karier
adalah proses dimana individu karyawan mengindetifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan kariernya.[10]
Perencanaan karier adalah suatu
perencanaan tentang kemungkinan seseorang karyawan suatu organisasi atau
perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai
persyaratan dan kemampuannya. Dengan demikian perencanaan karier merupakan suatu
proses yang digunakan seseorang untuk memilih karier dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan kariernya.
Untuk meniti karier, seorang karyawan harus memiliki atau
memenuhi persyaratan tertentu guna mendukung peningkatan kariernya.
Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal
berikut ini:
a.
Pendidikan formal.
Biasanya menjadi syarat untuk duduk di sebuah jabatan,
misalnya syarat untuk menjadi dosen, maka minimal harus berpendidikan sarjana.
b.
Pengalaman kerja.
Ada beberapa pengamat menilai bahwa dalam mempromosikan para
senior bukan hanya mempertimbangkan pengalaman tetapi juga kemampuan dan
keahliannya
c.
Sikap atasan.
Bila seorang karyawan ingin meniti kariernya dengan baik,
maka selain membenahi diri dengan meingkatkan prestasi, juga perlu membackup
diri dengan tingkah laku atau moral yang baik. Dengan bekal moral yang baik,
diharapkan akan menyenangkan atasan dan rekan sekerja, mereka merasa sejuk bila
melihat kehadirannya
d.
Prestasi kerja.
Usaha yang kuat dari
dalam diri seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman, dan
dukungan rekan-rekan sekerja.
e. Faktor
nasib.
Dalam meraih karier,
selain harus berusaha kerja keras, juga harus dengan do’a agar nasib yang
misteri ini menjadikan yang terbaik.
Perencanaan karier juga memiliki proses, proses karier tersebut merupakan suatu proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu karyawan agar lebih meningkatkan karier. Proses karier, suatu kerangka yang dibangun dalam upaya membantu karyawan, seperti:
a.
Menggambarkan secara
jelas keahlian, nilai, tujuan karier, serta kebutuhan untuk pengembangan
b.
Merencanakan untuk
mencapai tujuan karier
c.
Secara kontinu
mengevaluasi, merevisi, dan meningkatkan rancangan
Untuk mencapai
proses karier yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip, yaitu:
1.
Karyawan bertanggung
jawab terhadap kariernya
2.
Keahlian karyawan
didasarkan pada usaha perjuangannya
3.
Perencanaan karier
dibuat secara sadar dan sukarela
4.
Menggunakan continuous
improverement untuk menumbuhkan pribadinya
5.
Sukses dijabarkan
dengan baik oleh diri karyawan.
Kesuksesan karier
sangat dipengaruhi oleh dua aspek: 1) kemampuan dan kemauan untuk melihat jauh
ke depan. 2) keuletan dari individu tersebut dan juga berdoa kepada Allah,
serta berbuat baik pada orang lain sehingga memperoleh kesempatan baik
Sesulit apapun meniti karier, perencanaan
karier diperlukan bagi karyawan agar selalu siap menggunakan kesempatan yang
ada dengan sebaik-baiknya. Orang yang berhasil dan berprestasi baik dalam
penugasannya pada suatu organisasi atau perusahaan biasanya sangat memperhatikan
masalah perencanaan karier. Pelaksanaan perencanaan karier di
suatu perusahaan meliputi kesesuaian antara keinginan karyawan dengan
kesempatan yang tersedia dalam perusahaan.
B. Ruang Lingkup Perencanaan Karier
Perencanaan karier merupakan bagian
yang sangat penting karena menentukan dinamika organisasi atau perusahaan untuk
manajemen sumber daya manusia. Ruang lingkup perencanaan karier mencakup
hal-hal sebagai berikut:
a.
Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat
karyawan.
b.
Perencanaan tujuan-tujuan organisasi atau
perusahaan.
Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena keduanya saling berkaitan. Jenjang karier
seseorang akan menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi atau
perusahaan yang telah disiapkan. Oleh karena itu, setiap perencanaan karier
akan mengarah pada tercapainya kepentingan atau tujuan organisasi. Makin lancar
perencanaan dan pelaksanaan karier maka organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan akan semakin dinamis.
a. Perencanaan Jenjang Jabatan/Pangkat
Jabatan adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang
karyawan dalam suatu rangkaian susunan organisasi. Dalam hal ini, baik jabatan
structural maupun jabatan fungsional, seperti, peneliti, dokter penasehat, yang
memiliki jenjang karier masing-masing. Pangkat
adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang karyawan atau pegawai dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan yang digunakan sebagai dasar penggajian.
Semakin tinggi pangkat, semakin terbatas pula jumlah personel yang menduduki
kepangkatan tersebut. Dengan demikian, terdapat pyramidal kepangkatan yang
serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span of control) dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Suatu perencanaan jenjang jabatan/pangkat perlu
memperlihatkan factor-faktor, yaitu sifat tugas, beban tugas, dan tanggung
jawab. Hal ini berarti, semakin tinggi
jabatan/pangkat seseorang dalam suatu organisasi, semakin kompleks sifat
tugasnya dan berat pula tanggung jawab yang dipikulnya. Tujuan kenaikan pangkat
maupun jabatan adalah untuk mengembangkan kebijakan dan metode kerja lebih
lanjut yang akan membawa organisasi bersangkutan lebih maju lagi. Dalam hal
ini, perlu diperhatikan tingkat kepangkatan, dasar pendidikan, dasar kemampuan,
dan dasar keahlian.[11]
b. Perencanaan Tujuan Organisasi
Suatu organisasi atau perusahaan mutlak harus mempunyai
tujuan yang jelas. Perumusan tujuan harus didasarkan pada perencanaan yang
matang sebab dari tujuan organisasi inilah akan dapat ditentukan:
1.
Besar kecilnya misi organisasi;
2.
Berat ringannya tugas pekerjaan;
3.
Spesifikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan;
4.
Jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun;
5.
Kuantitas dan kualitas personel yang diperlukan.
Dengan demikian, tujuan-tujuan organisasi mulai dari tingkat
teratas sampai dengan eselon-eselon dibawahnya akan menentukan jalur karier
anggota organisasi. Disinilah kemampuan kepemimpinan akan diuji untuk dapat
meniti jenjang karier.
C. Penyusunan Perencanaan Karier.
Dalam penyusunan perencanaan karier diperlukan empat hal
pokok, yaitu jabatan pokok dan jabatan
penunjang, pola jalur karier bertahap, jabatan struktural,dan tenggang waktu jabatan.
a. Jabatan Pokok dan Jabatan Penunjang
Setiap organisasi atau perusahaan terdapat jabatan pokok dan
jabatan penunjang. Jabatan pokok
adalah jabatan yang fungsi dan tugas pokoknya menunjang langsung tercapainya
sasaran pokok organisasi atau perusahaan.
b. Pola Jalur Karier Bertahap
Pola jalur karier
bertahap adalah suatu pola yang menunjukkan urutan berjenjang dan bertahap
dari jabatan-jabatan dalam struktur organisasi yang membentuk karier seseorang.
Urutan jawaban yang berjenjang dan bertahap itulah yang harus ditempuh oleh
seorang karyawan atau anggota organisasi dalam meniti kariernya. Disini perlu
diperhatikan latar belakang pendidikan dan pengalaman tugas dari masing-masing
individu yang meniti karier.
c. Jabatan Struktural
Pada dasarnya jabatan
struktural adalah jabatan karier, artinya jabatan yang diperuntukkan bagi
mereka yang diarahkan kejenjang yang paling tinggi dalam organisasi. Dengan
demikian, orang baru atau karyawan baru harus melalui program orientasi
terlebih dahulu dan diberi pengalaman pada jabatan staf yang bersifat membantu
jabatan struktural karena jabatan struktural sangat memerlukan kematangan
psikologis, selain kematangan dan kemampuan pribadi.
d. Tenggang Waktu Jabatan
Tenggang waktu jabatan seseorang atau masa jabatan seseorang
dalam suatu organisasi sebaiknya ditentukan secara tegas dan pasti sebab hal
tersebut akan memberikan efek psikologis yang positif terhadap pemangku jabatan
yang bersangkutan.
D. Manfaat Perencanaan Karier
Perencanaan karier, sebagaimana telah diuaraikan diatas,
jelas sangat bermanfaat tidak hanya bagi para karyawan atau anggota organisasi
dalam pelaksanaan tugasnya, tetapi juga bermanfaat bagi organisasi secara
keseluruhan.
Manfaat perencanaan karier dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a.
Mengembangkan
karyawan yang dapat dipromosikan. Ini berarti bahwa perencanaan karier
dapat membantu mengembangkan suplai karyawan internal terutama karyawan yang potensial.
b.
Menurunkan
perputaran karyawan. Perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan
karier yang ditetapkan akan dapat meningkatakan loyalitas pada organisasi
tempat mereka bekerja (rasa kesetiaan organisasional)
c.
Mengungkap
poteensi karyawan. Adanya perencanaan karier yang jelas akan mendororng
para karyawan secara individual maupun kelompok menggali kemampuan potensial
masing-masing untuk mencapai sasaran-sasaran karier yang diinginkan.
d.
Mendorong
pertumbuhan. Perencanaan karier yang baik akan dapat mendorong semangat
kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, motivasi kerja
para karyawan dapat dipelihara.
e.
Mengurangi
penimbunan. Ini berarti perencanaan karier akan dapat mengangkat kembali
para karyawan yang tidak berkualifikasi untuk maju sehingga tidak tertimbun
tanpa harapan.
f.
Memuaskan
kebutuhan karyawan. Dengan adanya perencanaan karier berarti adanya
pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi individual karyawan. Hal inilah
yang akan dapat memuaskan karyawan, yang pada dasarnya merupakan kebutuhan
organisasi juga.
g.
Membantu
pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui. Perencanaan karier
dapat membantu para karyawan agar siap untuk menduduki jabatan-jabatan yang lebih
penting. Persiapan ini akan membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang
telah ditetapkan.
h.
Meluruskan
strategi dan syarat-syarat karyawan intern. Dengan membantu karyawan
didalam perencanaan karier, departemen SDM dapat mengantisipasi rencana karjanya
serta mendapatkan bakat yang diperlukan untuk mendukung strategi perusahaan.
i.
Memudahkan
penempatan keluar negeri. Perusahaan menggunakan perencanaan karier untuk
membantu mengidentifikasi dan menyiapkan penempatan karyawan keseluruh penjuru
dunia.
j.
Membantu
di dalam keanekaragaman tenaga kerja. Perencanaan karier membantu karyawan
beraneka ragam latar belakangnya didalam mempelajari harapan-harapan
perusahaan.
k.
Menyaring
potensi karyawan. Perencanaan karier mendorong karyawan untuk lebih
selektif didalam menggunakan kemampuannya sebab mereka mempunyai tujuan karier yang lebih khusus.
Untuk terwujudnya manfaat
perencanaan karier tersebut, perusahaan harus mendukung melalui pendidikan
karier, informasi karier, dan penyuluhan.
a)
Pendidikan Karier
Banyak SDM ynag kurang menyadari tentang manfaat perencanaan karier. Oleh
karena itu, departemen SDM hendaknya meningkatkan kesadaran karyawan tersebut
melalui berbagai teknik pendidikan seperti lokakarya dan seminar. Dengan kegiatan
ini akan mendorong karyawan untuk mengemukakan konsep-konsep yang berkaitan
dengan perencanaan karier. Usaha pendidikan kerier dapat dilakukan melalui media cetak maupun elektronik.
b)
Informasi Karier
Departemen SDM harus menyediakan informasi yang diperlukan karyawan di
dalam membuat perencanaan karier seperti informasi tentang uraian kerja serta
spesifikasinya. Apabila tersedia informasi tentang kelompok kerja, karyawan
dapat menemukan jalan karier yang layak serta dapat menilainya dengan jalan
menanyakannya kepada orang yang telah menjalaninya. Satu masalah yang sering
ditemui adalah banyak karyawan yang ingin menghindarkan diri dari pekerjaan
yang kurang menyenangkan serta yang memberikan penghasilan yang rendah. Untuk
mencegah hal ini departemen SDM dapat membuat jenjang kemajuan suatu pekerjaan
dimana masing-masing jenjang merupakan bagian dari suatu karier serta
memerlukan persyaratan tertentu. Disamping
itu departemen SDM menyediakan informasi tentang jalan alternatif menuju
karier. Jadi kalau ada seorang karyawan yang tidak berminat pada suatu jenjang
pekerjaan tertentu, ada alternatif lain bagi karyaawan tersebut tetap dapat
mengembangkan kariernya.
c)
Konseling Karier
Untuk membantu SDM menetapkan tujuan karier dan menemukan jalan yang
tepat untuk mencapainya diperlukan adanya penyuluhan karier. Penyuluhan
karier akan membantu karyawan dalam
memilih pekerjaan yang diminati serta mengamati dan menafsirkan sikap,
keterampilan serta tes psikologi lainnya. Salah satu masalah didalam membantu
perencanaan karier karyawan adalah adanya karyawan yang kariernya terhambat
karena bukan semata-mata kesalahan karyawan itu sendiri melainkan juga
kesalahan perusahaan.
d)
Bimbingan Karier
Untuk membantu karyawan menetapkan tujuan-tujuan karier dan menemukan
jenjang karier yang sesuai, sejumlah departemen memberikan bimbingan penyuluhan
karier. Konsultan karier bisa jadi merupakan orang yang mendengarkan berbagai
kepentingan perusahaan dan kepentingan karyawan dan memberikan informasi
terkait pekerjaan tertentu.
E.
Pola
Karier
Hasil dari
perencanaan karier adalah penempatan SDM pada bidang tugas yang merupakan
bagian awal dari rangkaian suatu pekerjaan. Dari perspektif perusahaan, pola
karier merupakan perencanaan yang penting di bidang SDM. Pola karier
didefinisikan sebagai bagian dari pekerjaan yang membentuk karier individu. Pola
karier adalah bagian yang berkesinambungan dari pekerjaan khusus yang terkait
dengan kesempatan.
SDM perusahaan
di masa mendatang tergantung dari proyeksi rotasi karyawan dengan memperhatikan
peringkat pekerja. Dari perspektif SDM, pola karier merupakan bagian dari
pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pribadi dan karier.
Pola karier
tradisional memfokuskan pada mobilitas/pergerakan ke atas dari suatu pekerjaan
tuggal atau area fungsional. Pola ini mendasarkan pada pengalaman kerja dan
preferensi individual.
Ada berbagai
aktivitas-aktivitas perencanaan karier diantaranya:
a. Berbagai
tanggung jawab karyawan:
-
Menilai sendiri
kemampuan, minat, dan nilai-nilai
-
Menganalisis opsi-opsi
karier.
-
Memutuskan kebutuhan
dan tujuan.
-
mengkomunikasikan
preferenssi pengembangan kepada manajer.
-
Merencanakan bersama
manajer mengenai rencana-rencana tindakan yang disepakati oleh kedua belah
pihak.
-
Mengikuti rencana yang
telah disepakati.
b. Berbagai
tanggung jawab manajer:
-
Bertindak sebagai
katalisator, membuat karyawan peka terhadap proses perencanaan pengembangan.
-
Menilai realism
tujuan-tujuan yang dinyatakan oleh karyawan dan kebutuhan-kebutuhan
pengembangan yang dirasakan.
-
Memberikan nasihat
kepada karyawan dan mengembangkan sebuah rencana yang saling disepakati.
-
Menindak lanjuti dan
menyempurnakan rencana-rencana karyawan bilamana sesuai dengan visi dan misi.
c. Berbagai
tanggung jawab organisasi:
-
Memberikan sebuah
model perencanaan karier, sumber daya, konseling, dan informasi yang dibutuhkan
untuk perencanaan karier individu.
-
Memberikan pelatihan
dalam rencana pengembangan karier kepada manajer dan karyawan serta konseling
karier kepada para manajer.
-
Memberikan
program-program pelatihan keahlian dan peluang-peluang pengalaman pengembangan
dalam pekerjaan.
F. Pertimbangan dalam Perencanaan Karier
Dalam perencanaan karier perlu
dipertimbangkan beberapa hal, terutama yang menyangkut masa jabatan atau
pemindahan jabatan seseorang yang berpengaruh pada jenjang kariernya. Pertimbangan
tersebut antara lain masa jabatan yang singkat, masa jabatan yang terlalu lama,
dan keinginan dipindahkan dari jabatan tertentu.
a. Masa Jabatan yang Singkat
Seseorang yang memangku jabatan
belum cukup lama atau terlalu singkat maka akan mengakibatkan hal-hal seperti
berikut:
1.
Pada umumnya mereka belum mengenal dan
menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
2.
Program kerja yang mungkin sudah ditetapkan
belum sempat diselaesaikan dengan
tuntas.
3.
Penghayatan pada jabatan yang dipangku belum
mendalam, namun harus menyipkan diri untuk memahami tugas baru.
4.
Secara psikologis, menimbulkan pertanyaan yang
tidak mudah dijawab untuk mengetahui penyebabnya.
b. Masa Jabatan yang Terlalu Lama
Masa jabatan seseorang yang terlalu
lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala yang tidak sehat.
Akibat-akibat yang timbul dari jabatan yang terlalu lama adalah sebagai
berikut:
1.
Adanya rasa bosan karena pekerjaan dan rutinitas
yang sama sehingga kurang bervariasi.
2.
Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya moivasi
dan inisiatif dalam bekerja.
3.
Menumpulkan kreativitas karena kurang tantangan
yang berarti.
4.
Menimbulkan iklim kerja yang stastis dan menutup
kemungkinan pejabat baru dari generasi penerusnya.
c. Keinginan Pindah Jabatan
Harapan untuk dipindahkan dari jabatan
lama kejabatan baru selalu ada dalam pikiran para karyawwan atau anggota
organisasi. Berbagai penyebab keinginan pindah jabatan antara lain sebagai
berikut:
1.
Seseorang terlalu lama menjabat suatu jabatan
didaerah terpencil sehingga dirasakan tidak mudah mengembangkan diri.
2.
Perasaan kurang tepat pada jabatan yang sekedar
diembang karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, atau
keinginan.
3.
Merasa bahwa jabatan ynag sekarang sekadar batu
loncatan untuk meniti karier lebih lanjut.
Demikian beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan karier dalam suatu organisasi
sehingga tidak timbul kefatalan dalam mendinamiskan organisasi, terutama untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
G. Pengembangan Karier
Pengembangan
karier adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam
rangka mencapai karier yang diinginkan. Tujuan dari pengembangan karier adalah
untuk menyesuaikan kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier yang
tersedia di perusahaan. Walaupun perencanaan karier penting dalam fase sebuah
karier, namun terdapat 3 poin dalam perjalanan karier yang cukup krusial.
Pertama, pada saat karyawan mulai dikontrak. Kedua, pertengahan karier, yaitu
kondisi di mana karyawan sudah mulai menghadapi tekanan dan tanggung jawab
pekerjaan yang berbeda pada saat yang bersangkutan mulai dikontrak. Ketiga,
masa prapensiun, pekerja menghadapi ketidakpastian akibat kondisi ekonomi,
social dan hubungan antarpersonal.[12]
Menurut Ruky
(2003), kemajuan karier sering menjadi obsesi banyak orang yang bekerja dan
sering menjadi pikiran mereka daripada pimpinan perusahaan. Pengembangan karier
menjadi tangggung jawab kedua belah pihak. Mereka mempunyai visi dan ambisi
mengembangkan karier harus selalu mengambil inisiatif dan tindakan yang akan
membantu mengembangkan kariernya.[13]
Karier disadari
secara individual, dan dibatasi secara social; manusia tidak hanya meniti atau
mencetak karier dari pengalaman-pengalaman khusus mereka, tetapi
kesempatan-kesempatan karier yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi
dan “membentuk” manusia.
Serangkaian
pengalaman yang berhubungan dengan kerja tidak harus merupakan suatu profesi,
dalam arti hokum atau kedokteran, untuk dianggap sebagai suatu karier.
Misalnya, ada karier sebagai tukang listrik, prajurit, ibu rumah tangga,
pekerja pabrik, penjahat, dll. Bahkan dalam karier dengan batas kesempatan yang
rendah, orang dapat maju melalui bentuk-bentuk seperti menerima pembayaran yang
lebih tinggi pada pekerjaan yang sama, keamanan yang lebih besar, kondisi kerja
yang lebih bersih kebebasan yang lebih besar dari pengawasan, atau penghargaan
yang lebih besar untuk panjangnya masa dinas. Suatu karier terdiri atas
serangkaian pengalaman peran yang diurut dengan tepat yang menuju kepada
peningkatan tingkat tanggung jawab, status, kekuasaan, dan ganjaran. Beberapa
karier bercirikan pengunduran diri dengan cepat (para pemain sepak bola
profesional) sementara yang lain masuk terlambat (para hakim). Beberapa orang
menempuh karier ganda, berpindah karier karena sikap dan kesempatan berubah.
Karier itu mewakili suatu jalur yang terorganisasi yang ditempuh seseorang
sepanjang waktu dan ruang.
Ada banyak
kekuatan yang membantu pengembangan dan pembentukan suatu karier. Masukan-masukan
dasar terdiri dari sifat-sifat fisik dan mental, orang tua, sekolah,
pengelompokan etnis, jenis kelamin, teman sebaya, pengalaman dalam organisasi,
dan umur. Dari ini semua, individu itu akan mengembangkan suatu gagasan tentang
suatu karier yang erat kaitannya dengan kebutuhannya akan harga diri. Suatu arah akan dipilih dan tujuan atau
tingkat aspirasi akan muncul. Misalnya, seorang pemuda memutuskan untuk
menempuh karier akademis dan menyusun jadwal waktu sebagai berikut: a) gelar
Ph. D. paling lambat umur 26, b) asisten professor selambat-lambatnya umur 27,
c) buku yang pertama diterbitkan selambat-lambatnya umur 27, d) professor dan
kepala departemen selambat-lambatnya umur 35, e) dekan suatu fakultas
selambat-lambatnya umur 40, f) rector suatu universitas selambat-lambatnya umur
45.
Keputusan-keputusan
khusus harus diambil misalnya tentang organisasi tempat karier itu akan
dikembangkan. Strategi dan taktik dipilih dengan mengingat faktor-faktor
situasional. Kegagalan dan keberhasilan akan sama-sama mengakibatkan modifikasi
atas gagasan karier internal.
Kunci untuk
keberhasilan karier pada masa yang akan datang lebih tercermin dari pengalaman
hidup seseorang daripada posisi yang dimiliki. Yang penting semua diarahkan
pada jalur yang tepat dan cocok dengan kemampuan, bakat dan cita-citanya
sehingga karyawan dengan prestasi yang baik, tidak merasa dirinya tidak
meningkat kariernya dan seolah-olah macet.
Karier sebagai
sarana yang memiliki kesempatan untuk membentuk seseorang membuat perencanaan
kariernya dengan mempertemukan antara keahlian, keinginan, dan tujuannya dengan
kebutuhan dan tujuan perusahaan. Perusahaan-perusahaan berkualitas selalu
berupaya menciptakan jenjang karier yang sesuai dengan kapasitas, kualitas, dan
dedikasi karyawan demi kontribusi dan prestasi kerja yang prima (Dalil 2002).
Perusahaan
harus membuat sebuah pola jalur karier. Yang dimaksud dengan pola jalur karier
adalah arah kemajuan seseorang dalam bidang pekerjaannya. Jadi, pengembangan
karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan untuk mencapai
suatu rencana karier.
Dasar karier
1.
Kemampuan manajerial
2.
Kemampuan
fungsional-teknis
3.
Keamanan
4.
Kreativitas
5.
Otonomi independensi
Dalam
merencanakan pengembangan karier, para manajer personalia memerlukan
pengetahuan tentang dorongan-dorongan dan kebutuhan-kebutuhan dasar para
karyawan.
H.
Tahap-tahap
Pengembangan Karier Individu
Fase
awal/pembentukan menekankan perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya
kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. Selanjutnya fase lanjutan, di mana
pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih
menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan. Selanjutnya fase
mempertahankan, pada fase ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan
atau manfaat yang telah diraihnya sebaagai hasil pekerjaan di masa lalu.
Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun financial.
Setelah itu, individu kemudian memasuki fase pensiun. Individu telah
menyelesaikan satu karier, dan akan berpindah ke karier lain, dan individu
memiliki kesempatan mengekspresikan aktualisasi diri.
Program pengembangan karier
1.
Pengembangan karier
terintegrasi dengan perencanaan SDM
2.
Hubungan antara
perencanaan karier dengan pengembangan karier
3.
Kebutuhan pekerja
Suatu program
pengembangan karier yang dirancang dengan tepat menyangkut 3 unsur utama: 1)
membantu para karyawan dalam menilai kebutuhan-kebutuhan karier internal mereka
sendiri, 2) mengembangkan dan menyiarkan kesempatan-kesempatan karier yang
tersedia dalam organisasi, dan 3) menghubungkan kebutuhan-kebutuhan dan
kemampuan-kemampuan karier.
Penilaian
kebutuhan karier. Karier seseorang adalah suatu kehidupan yang sangat pribadi
dan penting. Sikap dasar organisasi haruslah mengizinkan setiap orang untuk
mengambil keputusannya sendiri. Peran manajer personalia membantu proses
pengambil keputusan dengan menyediakan sebanyak mungkin informasi tentang
karyawan kepada karyawan itu sendiri.
Dengan bantuan
para pengamat ahli, para karyawan dibantu untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan tujuan karier yang tepat dan kebutuhan pengembangan yang
sesuai tujuan.
Kesempatan-kesempatan
karier. Setelah menyadari bahwa para karyawan mempunyai kebutuhan karier
tertentu, wajarlah jika selanjutnya terdapat kewajiban untuk membuat bagan
jalur-jalur karier melalui organisasi. Kesempatan-kesempatan yang terbatas
untuk kemajuan berarti harus diketahui dan diberitahukan kepada para calon
pelamar. Para karyawan yang sangat dipengaruhi oleh “keterjaminan sebagai dasar
karier” sangat mengharapkan pekerjaaan semacam ini.
Penyelarasan
kebutuhan-kesempatan. Jika para karyawan menilai dengan teliti
kebutuhan-kebutuhan karier dan telah menyadari kesempatan karier di dalam
organisasi, masalah yang masih ada adalah masalah penyelarasan.
Dua masalah karier masa kini
1.
Masalah personalia
yang “sudah mentok” yang kemajuan kariernya telah berhenti untuk sementara atau
selamanya.
2.
Jumlah keluarga yang
berkarier ganda yang makin besar.
Karier yang
sudah mentok (Plateued). Berbagai macam kegiatan dapat dilakukan untuk berurusan
dengan orang yang sudah mentok itu. Diantara, para penasihat (mentor) dapat
membantu untuk mengubah pengharapan-pengharapan, menyatakan bahwa
kesempatan-kesempatan kemajuan yang pesat dari masa lampau tidak lagi tersedia
selama dasawarsa yang akan datang.
Kemungkinan
kedua adalah pembentukan tangga-tangga karier tambahan. Kemajuan dalam
mempelajari karier dapat ditingkatkan melalui pemindahan yang rencanakan secara
bijaksana para pekerjaan yang sejajar tetapi berbeda. Satuan-satuan tugas
khusus dapat dibentuk sehingga orang yang mentok dapat diberi tanggung jawab
kepemimpinan. Dan pada waktunya, orang yang mentok dapat melakukan suatu tugas
baru, yaitu bertindak sebagai mentor bagi personalia yang lebih muda yang
memasuki organisasi. Tidak setiap orang naik untuk menjadi presiden direktur
dan kementokan dapat ditemui pada berbagai tingkat organisasi. Akhirnya, harus
dicatat bahwa orang yang mentok itu harus juga berbagi tanggung jawab untuk
memperhatikan situasi ini.
Keluarga-keluarga
berkarier ganda. Walaupun masyarakat kita pada masa lampau telah disesuaikan
untuk satu karier setiap keluarga, adalah jelas bahwa jumlah keluarga berkarier
ganda akan meningkat. Dan keluarga-keluarga ini merupakan masalah yang sulit
bagi berbagai organisasi. Pengangkatan dua anggota dari keluarga yang sama
dapat menyebabkan kesulitan tertentu bagi perusahaan yang menerapkan
kebijakan-kebijakan nepotisme yang keras.
I.
Tanggung
jawab Pengembangan Karier
Pengembangan karier
pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pekerjaan para pekerja agar semakin mampu memberikan kontribusi
terbaik dalam mewujudkan tujuan organisasi. Dari pengembangan karier tersebut
memiliki tanggung jawab diantaranya sebagai berikut:
a. Tanggung
jawab pengembangan karier tradisional, yaitu sebagai berikut:
-
Pelaksanaan
pengembangan karier bergantung sepenuhnya pada organisasi.
-
Kontrol hasil
pengembangan karier dilakukan secara ketat oleh organisasi.
-
Pengembangan karier
diartikan sebagai kegiatan promosi kejenjang jabatan yang lebih tinggi.
b. Pengembangan
karier tradisional memberikan dampak:
-
Pelaksanaannya tidak
efektif
-
kesulitan untuk unggul
dalam lingkungan bisnis ynag kompetitif
c. Pengembangan
karier dengan pendekatan baru dimanifestasikan sebagai berikut:
-
Pengembangan karier bukan
sekedar promosi mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
-
Sukses karier berarti
seorang pekerja mengelami kemajuan dalam bekerja berupa perasaan puas dalam
suatu jabatan yang dipercayakan organisasi karena dapat dilaksanakan secara
efektif dan produktif.
-
Sukses dalam
mengembangkan karier berarti mengalami kemajuan dalam bekerja sehingga menjadi
lebih berprestasi sebagai pekerja yang kompetitif.
-
Para pekerja harus
menyadari bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam bekerja merupakan tanggung
jawab sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan karir berhubungan erat dengan masa depan
perusahaan atau individu sendiri, karena perencanaan karir yang berarti proses
di mana sesorang menyeleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan
yang direncanakan merupakan suatu gambaran masa depan perusahaan atau individu
tersebut. Semakin bagus rencananya maka semakin bagus pula hasil dari rencana
tersebut, dan sebaliknya semakin jelek suatu rencana individu atau perusahaan
maka hasil yang didapatkan juga buruk.
Perencanaan karir memiliki banyak manfaat, selain untuk
menata masa depan perencanaan karir juga berfungsi untuk kedisiplinan dalam
bekerja, karena perencanaan karir dapat menjadi patokan dan cambuk motivasi
agar rencana tersebut dapat dicapai.
B.
Saran
Sebaiknya
rencanakanlah terlebih dahulu karir anda agar masa depan anda lebih terfokus
dan lebih terencana untuk dicapai. Jika berkarir tanpa rencana maka hasilnya
tidak akan terarah dan bisa jadi karir anda akan menjadi hancur.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin
Abdullah, Manajemen SDM Untuk Perusahaan.
Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Edy
Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Kencana. 2010
Sondang P. Siagian, Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.
Edwin B. Flippo, Manajemen
Personalia. Jakarta: Erlanggga. 1984.
Herman Sofyandi, Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Husaini Usman, Manajemen
Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.
Nanang Fattah, Landasan
Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2008.
Sadili Samsudin, Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
Robert L. Mathis, John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat. 2006.
Veitzhzal Rivai, Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
2004.
Handoko, Hani, Manajemen.
Yogyakarta: BPFE, 2003.
Marihot, Manajemen
Personalia. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. 2006.
Anwar Prabu, Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Rosdakarya. 2004.
[1] Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2011. Hlm. 65.
[2] Ibid Hlm. 66.
[3] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.2008. Hlm. 49.
[4] Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
Pustaka Setia. 2010. Hlm 133.
[5] Robert L. Mathis, John H.
Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta: Salemba Empat. 2006. Hlm. 342.
[6] Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu. 2008. Hlm. 147.
[7] Ibid Hlm. 149.
[8] Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara. 2009. Hlm. 206.
[9] Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, Jakarta: Erlanggga.1984,
Hlm. 273.
[10] Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Graha Ilmu. 2008. Hlm. 148.
[11] Ibid Hlm. 134-135
[12] Burhanuddin Abdullah, Manajemen SDM Untuk Perusahaan. Jakarta:
Rajawali Pers. 2011. Hlm. 274.
[13] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
2010, Hlm. 161.
Apakah Anda membutuhkan kredit yang mendesak?
BalasHapus* Transfer Sangat Cepat dan Instan ke rekening bank Anda
Bayar kembali bulan setelah Anda mendapatkan pinjaman di bank Anda
akun bank
* Suku bunga rendah 2%
* Pembayaran jangka panjang (1-30) Tahun Panjang
* Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
*. Berapa lama untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
Anda mungkin mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam
pembiayaan dalam 48 jam setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
Dari para kru Di perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang menyediakan fasilitas pinjaman yang mudah, tulus, serius, korporasi, hukum dan publik dengan bunga 2%. Kami memiliki akses ke koleksi uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecil atau besar, kami memiliki uang tunai. Yakinlah bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda.
Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan rekam jejak layanan yang memberikan kebebasan finansial kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang diminta untuk mengatur bisnis Anda, beli rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami melalui,
E-mail resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
Instagram resmi: Rossamikefavor
Twitter Resmi: Rossastanlyloan
Facebook resmi: rossa stanley mendukung
CSN: +12133153118
untuk respon cepat dan cepat.
Silakan mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi, Kami tersedia 24/7
DATA PEMOHON
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi di tempat kerja:
9) Penghasilan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Jangka Waktu Pinjaman:
12) nama facebook:
13) Nomor Whatsapp:
14) Agama:
15) Tanggal lahir:
SALAM,
Mrs.Rossa Stanley Favor
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
Email rossastanleyloancompany@gmail.com